Perjodohan untuk Menikah

Perjodohan,, kata yang katanya sudah nggak zaman,, jadul,, ndeso,, katro dan terbilang kuno. Tapi kata Perjodohan itu sering sekali terdengar bahkan terjadi di kehidupan kita,, tidak jauh beda dengan kehidupanku,, bukan,, maksudku bukan aku yang dijodohkan,, tapi sanak keluarga di sekitarku,, sepupu-sepupuku, omku, tanteku, teman-temanku, sahabatku dan saudaraku. Tidak ada yang tidak baik dengan kata Perjodohan itu sendiri,, karena niat orang tua atau siapalah yang membuat Perjodohan itu ada adalah baik adanya,, tak ada yang berniat jahat, berniat kejam, berniat memaksa. Perjodohan yang terjadi tidak akan berlanjut ketika salah satu apalagi keduanya tidak ingin adanay Perjodohan dan kelanjutan Perjodohan itu.

Perjodohan bukanlah pemaksaan,, hhmm,, tidak,, saya bukannya 100% menyetujui, atau meng-ia-kan ketika akan ada Perjodohan,, bukan. Tapi kalau dilihat dari sisi positif nya ada baik nya dan jika dilihat dari sisi negatifnya pasti juga ada tidak baiknya. Semuanya kembali pada niatnya, dan pada pasangan yang akan dijodohkan.

Walaupu katanya dan tanggapan orang-orang apalagi muda-mudi yang sedang dimabuk asmara, kata Perjodohan itu nggak banget,, tapi toh disekelling kita lebih sering ada Perjodohan itu dari pada yang memilih sendiri.

Ketika Perjodohan terjadi dan berlanjut karena kemauan dua belah pihak, maka hal itu wajar-wajar saja apalagi jika memang keduanya sedang tidak menjalin hubungan dengan orag lain. Toh niatnya baik, menyatukan dua orang yang belumsaling mengenal pada ikatan lanjutan yaitu Menikah. Dan patut disyukuri ketika Perjodohan dan kemudian menikah kemudian berakhir engan bahagia hingga ajal menjemput. Subhanallah sekali.

Tapi ketika Perjodohan dan berlanjut karena keterpaksaan, karena tidak ingin durhaka pada orang tua, tidak menyampaikan keinginan hati, hanya menyimpannya sendiri dalam hati dengan penuh luka, dengan penolakan gejolak hati di dalam hati sendiri,, maka disinilah yang menjadi kan Perjodohan tak baik,, karena tidak ada kerelaan dan keikhlasan satu dan atau ke dua belah pihak yanga akan dijodohkan. Hargailah Hak mereka apalagi Hak Perempuan untuk berkata tidak dan berkata "Aku memilih dia bukan dia",, Hargailah ketika perempuan itu juga memperjuangkan seseorang di hatinya yang patut untuk mereka perjuangkan.

Jangan ada kata paksa ketika Perjodohan itu ingin terjadi, karena apalah arti Perjodohan dilanjutkan dengan pernikahan jikalau semuanya hanya sia-sia,, tidak ada kerelaan hati,, tidak ada hasrat untuk melanjutkannya, tidak ada gairah untuk merajut kasih itu, tidak ada cinta setelah menikah..

Untukmu Jodohku,, perbaiki dirimu,, disini ku juga memperbaiki diriku. Bukan yang sempurna yang aku inginkan karena ku juga jauh dari kesempurnaan. Taat lah pada-Nya agar ketaatanmu nanti yang akan meraihku untuk menjalin sebuah ikatan yang disunnahkan oleh Rasulullah saw. Menikah.



dila.14 (^_^/:)