MISS COMUNICATION





Malam itu Ayudhya mengirimkan tiga pesan singkat pada Aydhyl, tapi tak satu pun yang direspon Aydhyl. Ayudhya merasa Aydhyl tak lagi memperdulikan dirinya dan merasa tak dihargai serta tak diinginkan lagi, jadi Ayudhya memutuskan untuk menyerahkan sepenuhnya pada Aydhyl, kaalu memang Aydhyl mau A, Ayudhya ikut saja. Sekarang, menurut Ayudhya, Aydhyl tak ingin diganggu dengan semua sms-sms yang mungkin tak penting lagi buat Aydhyl. Ayudhya memutuskan untuk tidak akan menghubungi Aydhyl duluan., dia menunggu Aydhyl yang akan menghubungi dirinya duluan.
***
Besok paginya, Ayudhya begitu tak sabar ingin melihat handphon yang ada di atas meja belajar segi empat yang cukup berantakan dan penuh dengan pernak-pernik serta alat make-up nya. Diambilnya dengan perlahan hp berwarna pink dengan gantungan hatinya. Ayudhya berharap setelah membuka kunci hp itu, akan ada pesan.miscol dari Aydhyl, tapi..... harapan Ayudhya tak sejalan dengan kenyataan yang ada, tak ada satu pun pesan atau miscol dari Aydhyl. Ayudhya merasa sedih tapi dia menguatkan hatinya dan berkata,
“Mungkin dia lagi sibuk siap-siap untuk pergi kerja dan Aydhyl akan menghubungiku nanti” terangnya dalam hati.
 “uuuhhhhfff” hela nafas Ayudhya panjang, dia seakan lelah pada hal tak satu pun yang sudah dia kerjakan, yang dari tadi pagi dia kerjakan hanyalah baring,memutar-mutar tubuhnya sambil memperhatikan layar hp nya, tapi setiap itu pula tak ada apa-apa disana dan secara spontan Ayudhya langsung ma’nyunk dan kelelahan yang ada diwajahnya.
***
Karena lelah seperti itu, Ayudhya bangkit dari tempat tidurnya yang berspray pink-hijau itu, merapikan tempat tidurnya kemudian merapikan meja belajarnya serta merapikan seluruh kamarnya yang dudah tak layak lagi disebut dengan kamar perempuan remaja seperti Ayudhya.
Satu setengah jam berlalu, clean. Kamarnya pun bersih, rapi dan wangi. Hati Ayudhya yang dari semalam terlihat murung sampai siang, kini bisa sedikit memancarkan senyum diwajahnya. Di depan cermin yang lumayan besar, Ayudhya mendekatkan wajahnya, menatap lekat-lekat dirinya yang ada dibalik cermin itu dan berkata,
 “hhhmmm, ada yang salah... hhhhmmm... semuanya tidak boleh seperti ini.. hhhhmmmm...” kemudian Ayudhya diam sejenak, kemudian berteriak “SEMANGAT”
Satu rumahpun dibuatnya kaget, Ayudhya menarik handuk dan segera membenahi dirinya. Satu jam berlalu. Hhhhmmmm.... SEGAR. Ayudhya keluar dari kamar menuju ruang tamu dan duduk-duduk di depan pintu sambil menghirup udara sore itu. Matanya memandang jauh, berangan-angan dan ada wajah Aydhyl disana, hhhmm... Ayudhya tak tahu malu sekali, masih bisanya mengingat wajah orang yang mungkin tak menginginkannya. Awalnya senyum terpancar diwajah Ayudhya sewaktu membayangkan wajah Aydhyl tapi sekarang berubah jadi murung kembali karena tak menyangka kalau Aydhyl tang menginginkannya lagi. L
Dan pada akhirnya satu hari itu berlalu begitu saja, begitu lama bagi Ayudhya, harus melewatkan hari tanpa Aydhyl yang selama 14 bulan menemaninya tiap hari dan selalu ada nuat Ayudhya walaupun itu tak bertemu langsung dengannya hanya pesan sms yang singkat atau telphon tapi itu lebih baik daripada tidak sama sekali.
***
*mimpiin dia* itulah dibenak Ayudhya ketika bangun dari tidurnya,
“beraninya dia menyapaku di alam mimpi dan tak pernah berani menyapaku di dunia nyata ini” ucap Aydhyl dalam hati. Lagi....lagi... kebiasan Ayudhya tak berubah, memandang layar hitam dari benda pink mungil itu tiap pagi tapi sayangnya tidak ada apa-apa disana, tak ada nama yang dia harapkan muncul walau sekali di hp nya. A_D. Tidak ambil waktu atau mengulur-ulur waktu lagi, Ayudhya bergegas membereskan tempat tidur, meja belajar, kamarnya lalu ke kamar mandi untuk mandi. Hhmmm... SEGAR.. Dengan semanagt Ayudhya mengampbil sapu, membersihkan seluruh ruangan yang ada di rumahnya kemudian langsung ke dapur menyiapkan sarapan untuk seluruh orang-orang yang ada di rumahnya. Stelah itu mengambil semua pakaian kotor yang ada dirumahnya, kemudian mencuci semuanya dengan semanagt 45 yang sebetulnya sangat dia paksakan. Hari itu Ayudhya berusaha menyibukkan dirinya dan membuat hatinya tenag dan terlihat bahagia dan baik-baik saja. Walaupun jauh dilubuk hatinya hancur dan entah bagaimana bentuknya lagi. Aydhyl tak ada kabar sedikit pun, Ayudhya merasa kehilangan sosok seseorang yang menyanyangi dan yang dia sayang. Walaupun sebelum Aydhyl tak memberi kabar padanya, mereka sempat saling dingin dan seperti dulu lagi, tapi Ayudhya berusaah agar semuanya kembali normal seperti saat-saat awal-awal mereka kenal dan akrab hingga menjalin suatu ikatan. Ayudhya rindu dengan semua hal-hal lucu yangs ering dan pernah Aydhyl lontarkan pada dirinya.
Ayudhya memang punya segudang harapan dan keinginan tapi satu hal penting yang Ayudhya inginkan adalah Aydhyl jadi Aydhyl yang dulu buat Ayudhya, hanya itu. Ayudhya tak perlu aydhyl yang dibuat-buat tapi Aydhyl yang dulu yang tidahk harus lakukan banyak hal tapi membuat hati Ayudhya nyaman. Ayudhya memang merasa dua bulan belakangan ini bingung pada Aydhyl. Ayudhya tidah tahu apa dan bagaimana sebenarnya jalan fikiran Aydhyl. Perhatian. Itu yang selalu Aydhyl bilang, yang diinginkan tapi Ayudhya tidak pernah tahu dan tidak pernah mengerti, perhatian yang seperti apa yang Aydhyl mau. BINGUNG. 14 bulan lebih sudah mereka bersama tapi Ayudhya merasa, semakin hari Aydhyl semakin berubah, memperlihtakan ketidak sukaannya pada Ayudhya. Ayudhya sakit, diperlaukan seperti ini, dibuat bingung seperti ini, entah apa yang sedang Aydhyl fikirkan dan rencanakan untuk hubungan mereka selanjutnya.
***
Hari ke tiga. Ayudhya tak memulai untuk menghubungi Aydhyl begitupun sebaliknya. Rasa rindu ini bertambah dan juga rasa ragu ini tak berkurang. Ayudhya tak bisa lagi menahan rasa inginya untuk mendengar suara Aydhyl. Ayudhya mencoba me-misscall Aydhyl menggunakan nomor lain, tak Ayudhya sangka Aydhyl menelphon kembali, awalnya Ayudhya tak ingin mengangkatnya tapi dia juga rindu dengan suara Aydhyl jadi dia mengngkat telphon dari Aydhyl tapi tak satu katapun yang keluar dari mulut Aydhyl.
Tak lama, nada dering yangtak asing lagi untuk Ayudhya terdengar, segera Ayudhya melihatnya dan senang bukan kepalang karena yang memanggil adalah orang yang ditunggu, tiba-tiba jantung Ayudhya berdebar lebih kencang.
Mereka pun berbincang-bincang, bercerita tetapi tetap tidak berubah, Aydhyl masih tidak bersabahat dan tiak senyaman seperti dulu lagi ketika sedang berbicara dengan Ayudhya. Ayudhya merasa Aydhyl tak seperti dulu lagi. Tapi bagaimana pun juga perlakuan tidak nyamannya Aydhyl terhadap Ayudhya, Ayudhya tetap menyayangi Aydhyl seperti dulu dan Ayudhya percaya kalau Aydhyl juga masih menyayanginya seperti dulu, hanya saja mungkin sekarang Aydhyl butuh waktu untuk kembali seperti dulu lagi.
Diakhir telphon, Ayudhya berkata pada Aydhyl,
“Apapun yang akan terjadi, saya masih tetap sayang sama kamu”
“Saya juga, walaupun bagaimana tidak enanknya perasaanku, saya masih sayang sama kamu” kata Aydhyl juga.
dila.14 (^_^/:)

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Daerah nya Aku Sayang Kamu

Apa sih PMS itu ??

Tanggal Sebelas Oktober Duaribuduabelas