MAKALAH "ORGANISASI"
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Menjadi mahasiswa adalah kesempatan.
Masuk organisasi adalah pilihan. Ya, dari sekian anak negeri ini yang lulus
dari Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) hanya sebagian kecil yang
meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi. Oleh karena itu, besar harapan
masyarakat terhadap kaum muda yang bergelut dengan dunia intelektual ini.
Fenomena mahalnya biaya pendidikan,
menuntut mahasiswa untuk menyelesaikan studi tepat waktu. Sehingga segala
energi dikerahkan untuk mengondol gelar sarjana/diploma sesegera mungkin. Tak
ayal lagi tren study oriented mewabah di kalangan mahasiswa.
Tapi apakah cukup dengan hanya
mengandalkan ilmu dari perkuliahan dan indeks prestasi yang tinggi untuk
mengarungi kehidupan pasca wisuda? Ternyata tidak. Dunia kerja yang akan
digeluti oleh alumnus perguruan tinggi tidak bisa diarungi dengan dua modal itu
saja. Ada elemen yang lebih penting, yakni kemampuan soft skill. Kemampuan ini
terkait dengan kemampuan berkomunikasi dan bahasa, bekerja dalam satu team,
serta kemampuan memimpin dan dipimpin.
Kapabilitas soft skill ini tidak
diajarkan lewat bangku kuliah. Namun, bisa didapatkan melalui
organisasi-organisasi mahasiswa, baik itu Organisasi Intra Kampus seperti Badan
Eksekutif Mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa, Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala).
Di dalam Univesitas Gunadarma sendiri memiliki cukup banyak organisasi
kemahasiswaan baik antar Fakultas ataupun organisasi lainnya seperti SNAP,
Paduan suara, dll.
Hal yang ingin penulis tegaskan di
sini adalah keberadaan organisasi menjadi penting karena kemanfaatannya
terpulang kepada manusia itu sendiri
Selain berfungsi sebagai
pembelajaran diri, organisasi merupakan wahana bagi kita berempati dengan
situasi yang terjadi di masyarakat. Negara berkembang layaknya Indonesia,
banyak dihadapkan masalah-masalah sosial terutama menyangkut kesenjangan
ekonomi, kecurangan, ketidakadilan, dan ketidakstabilan politik. Organisasi
membawa para anggotanya bersinggungan langsung dengan persoalan-persoalan ini,
sekaligus mengugah rasa kritis untuk mencari solusi atas apa yang terjadi.
B.
Rumusan
Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang
tersebut, agar dalam penulisan ini penulis memperoleh hasil yang diinginkan,
maka penulis mengemukakan beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah itu
adalah:
·
Apa yang dimaksud dengan organisasi?
·
Apa tujuan dan unsure organisasi?
·
Apa yang menyebabkan organisasi terbentuk?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi
1.
Arti
Organisasi
Organisasi (Yunani: ὄργανον,
organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam
suatu wadah untuk tujuan bersama.
Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset
dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai
organisasi sering disebut studi organisasi (organizational
studies), perilaku organisasi (organizational
behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis)
2.
Definisi
Organisasi
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai
organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan
sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara
rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,
dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan),
sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi
sebagai berikut.
Stoner
mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
James
D. Mooney mengemukakan
bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai
tujuan bersama.
Chester
I. Bernard berpendapat
bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih.
Stephen
P. Robbins menyatakan
bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan
secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang
bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan
bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi
dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi
sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah
organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena
memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat
sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang
ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti
keanggotaan seumur hidup.
Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di
dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang
dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
Sebuah organisasi akan dipengaruhi oleh
lingkungan, ukuran, teknologi yang ada dalam organisasi tersebut, tingkat
sentralisasi, formalisasi, dan juga dimensi struktural dari organisasi itu. Faktor-faktor tersebut tidak akan
berdiri bebas satu sama lain.
Organisasi dapat diartikan dalam dua
macam, yaitu:
1. Dalam arti statis, yaitu
organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan kerjasama dijalankan;
2. Dalam arti dinamis, yaitu
organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara orang-orang yang
bekerjasama, baik formal maupun informal.
Organisasi formal ialah Organisasi yang memiliki struktur
(bagan yang menggambarkan hubungan-hubungan kerja, kekuasaan, wewenang dan
tanggung jawab antara pejabat dalam suatu organisasi). Organisasi formal juga
bisa dikatakan suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas, pembagian
tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Contohnya:
Perseroan Terbatas, sekolah, Negara, dll. Sedangkan Organisasi informal ialah
kumpulan dari dua orang atau lebih yang terlibat pada suatu aktifitas serta
tujuan bersama yang tidak disadari. Contohnya:
Arisan ibu-ibu sekampung, dll.
Organisasi informal akan timbul
apabila anggota organisasi formal merasa keinginannya tidak terpenuhi oleh
organisasi formal. Hubungan organisasi formal dengan organisasi informal
bersifat berbanding terbalik “semakin tinggi tingkat kepuasan pegawai, maka
semakin kecil kemungkinan munculnya atau terbentuknya organisasi informal.
B. Tujuan Organisasi
Tujuan
organisasi merupakan keadaan atau tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi
diwaktu yang akan datang melalui kegiatan organisasi. Seperti diketahui bahwa
setiap organisasi mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Pencapaian
tujuan itu tentu tidak asal tercapai, melainkan harus ada ukuran-ukuran yang
dijadikan patokan untuk mendapat nilai berhasil atau tidaknya suatu organisasi.
Fungsi tujuan dalam organisasi:
·
Sebagai dasar bagi organisasi untuk mencapai hasil
akhir
·
Sumber legitimasi guna mendapat sumber daya
·
Stendar pelaksanaan
·
Sumber motivasi
·
Dasar rasional pengorganisasian
Parrow
membagi tujuan menjadi:
·
Social goals: Tujuan
kemasyarakatan
·
Output goals: Pelaksanaan
fungsi organisasi
·
System goals: Pelaksanaan
fungsi organisasi
·
Produk goals: Karakteristik
barang yang dibuat
·
Derivide goals: Tujuan
turunan
C. Unsur-unsur Organisasi
Setiap
bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu yang antara lain sebagai
berikut:
·
Sebagai
wadah atau tempat untuk bekerja sama
Organisasi adalah merupakan
suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi
orang-orang untuk melaksanakan suatu kerjasama, sebab setiap orang tidak
mengetahui bagaimana cara bekerjasama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian
tempat disini bukan dalam arti yang konkrit tetapi dalam arti yang abstrak.
Sehingga dengan demikian tempat disini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung
atau mewadahi keinginan kerjasama beberapa orang untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berupa wadah sekumpulan
orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh,
organisasi wanita, organisasi mahasiswa, dll.
·
Proses
kerjasama sedikitnya antara dua orang
Suatu organisasi, selain
merupakan tempat kerjasama juga merupakan proses kerjasama sedikitnya antara
dua orang. Dalam praktek, jika kerjasama itu dilakukan dengan banyak orang,
maka organisasi itu disusun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja
sama dilakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk dilaksanakan
dengan lebih baik. Hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses kerjasama
itu hanya bersifat sementara, dimana hubungan antar kerjasama antara
pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
·
Jelas
tugas kedudukannya masing-masing
Dengan
adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak
hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian
kesimpula dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat dihindarkan. Dengan kata
lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan
bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.
·
Ada
tujuan tertentu
Betapa
pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seseorang manager. Suatu perencanaan
yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya
daripada perencanaan yang baik tetapi organisasinya tidak baik. Selain itu
dengan cara mengorganisasi secara baik akan mendapat keuntungan yaitu pelaksannan
tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien.
Secara
ringkas unsure-unsur organisasi yang paling dasar adalah:
·
Harus
ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama
·
Harus
ada orang-orang yang bekerja sama
·
Kedudukan
dan tugas masing-masing orang harus jelas
·
Harus
ada tujuan bersama yang ingin dicapai
Menurut Peter Drucker, unsure yang harus
ada dalam organisasi adalah:
·
Posisi
yang akan direbut
·
Produktifitas
atau efisiensi
·
Sumber
daya
·
Provitabilitas
·
Inovasi
dan prestasi
·
Tanggung
jawab social dan politik
D. Terbentuknya Organisasi
Manusia makhluk sosial, makhluk
bermasyarkat (homo socius, social animal, zoon politicon), tidak mungkin
dapat hidup sendiri, cenderung bermasyarakat atau berkelompok (gregariousness).
·
Keperluan Manusia
Abraham Maslow
1.
Keperluan fisik (physical need);
2.
Keperluan rasa aman dan selamat (safety need);
3.
Keperluan social (social needs);
4.
Keperluan akan harga diri (esteem needs);
5.
Keperluan aktualisasi diri (self realization needs).
·
Dorongan Orang Bekerja
1.
Dorongan primer (Kelangsungan hidup organis)
2.
Motif Dasar (Psikologis dan sosial)
·
Motivasi Orang Bekerja
1.
Kepastian (masa depan-kelangsungan kerja);
2.
Kesempatan (naik pangkat/dipromosikan);
3.
Peran serta (saran-saran/masukan dalam pengambilan keputusan);
4.
Pengakuan/penghargaan (prestasi kerja);
5.
Ekonomi (upah/gaji yang layak untuk hidup);
6.
Pencapaian (keberhasilan dalam pekerjaan);
7.
Komunikasi (mengetahui apa yang terjadi dalam organisasi);
8.
Kekuasaan (kewibawaan, dan mempengaruhi orang lain);
9.
Keterpaduan (bagian dari organisasi secara keseluruhan);
10.
Kebebasan (pribadi dan pendapat).
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Organisasi sebagai alat dalam arti abstrak untuk merealisir, apa yang menjadi keputusan starategik yang ditetapkan, maka mau tidak harus mengikuti atas perubahan lingkungan yang digerakkan oleh kekuatan kepemimpinan untuk hidup dan bertahan. Oleh karena itu, organisasi sebagai alat dimanifestasikan terutama dalam hubungan dua faktor yang disebut dengan fleksibilitas disatu sisi dan disisi lain adalah dapat tidaknya dikontrol.
B. SARAN
Organisasi haruslah dibangun sebagai
organisasi yang memiliki sifat fleksibel dan mudah dikontrol, maka organisasi
itu tidaklah terlalu muda atau terlalu tua, tahap ini dinamakan PRIMA dalam
daur hidup organisasi. Organisasi dalam keadaan PRIMA, benar-benar
diperlengkapi untuk menerima dan menanggapi perubahan yang cepat didalam pasar,
teknologi, kompetisi dan kebutuhan pelanggan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
- Keith Davis, Human Relations at Work, (New York, San Francisco, Toronto, London: 1962).Hlm.15-19
- ^ Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi. 1976. Understanding Practice and Analysis. New York: Random House.Hlm. 132
- ^ D, Ratna Wilis. 1996. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.Hlm. 56
- ^ Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt. 1984. Sociology. Edisi keenam. International Student Edition. Tokyo: Mc.Graw-Hill Book Company Inc.Hlm. 89
- ^ Stephen P.Robbins. Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi, (Jakarta: Arcan: 1994), hlm.4
- ^ WS, Winkel. 1997. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia.Hlm.75