MAKALAH KARYA TULIS ILMIAH (B.Indonesia)
BAB
I
LATAR
BELAKANG
Karya ilmiah merupakan
karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang
dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal
secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis
untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran
tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah,
jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual)
dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah
ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari
tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian lanjutan.
Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan sekadar menjadi penerima ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi (penyumbang) ilmu. Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Kaum intelektual jangan hanya pintar bicara dan “menyanyi” saja, tetapi juga harus gemar dan pintar menulis. Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Di lihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan ( Azwardi, 2008 : 111). Finoza dalam Alamsyah (2008 : 98) mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas 3 jenis, yaitu (1) karangan Ilmiah, (2) karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, dan (3) karangan non ilmiah. Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah - karangan ilmiah antara lain makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain adalah artikel, editorial, opini, feuture, reportase; yang tergolong dalam karangan non ilmiah antara lain anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.
Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karektiristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Sedangkan karangan non ilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku; sedangkan karangan semi ilmiah berada diantara keduanya.
Sementara itu, Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90) memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu , dikenal ragam karya ilmiah seperti ; makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan sekadar menjadi penerima ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi (penyumbang) ilmu. Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Kaum intelektual jangan hanya pintar bicara dan “menyanyi” saja, tetapi juga harus gemar dan pintar menulis. Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Di lihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan ( Azwardi, 2008 : 111). Finoza dalam Alamsyah (2008 : 98) mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas 3 jenis, yaitu (1) karangan Ilmiah, (2) karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, dan (3) karangan non ilmiah. Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah - karangan ilmiah antara lain makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain adalah artikel, editorial, opini, feuture, reportase; yang tergolong dalam karangan non ilmiah antara lain anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.
Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karektiristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Sedangkan karangan non ilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku; sedangkan karangan semi ilmiah berada diantara keduanya.
Sementara itu, Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90) memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu , dikenal ragam karya ilmiah seperti ; makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
BAB II
PERMASALAHAN
1. Apakah
Pengertian dari Karya Ilmiah
2. Apa-apa
saja Ciri-ciri dari Karya Ilmiah
3. Apa-apa
saja jenis-jenis dari Karya Ilmiah
4. Bagaimana
etika dank ode etik Karya Ilmiah
5. Bagaimana
tehnik menyusun Karya Ilmiah
6. Bagaimana
Sikap-sikap Ilmiah dalam penulisan Karya Ilmiah
7. Apa-apa
saja kendala dalam proses penulisan penelitian Karya Ilmiah
BAB III
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Karya Ilmiah
Karya
Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan
hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Karya ilmiah juga biasa
disebut karangan ilmiah. Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan
ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodolog penulisan
yang baik dan benar.
Karya
tulis adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah
tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada
mahasiswanya. Tujuan pembuatan karya tulis adalah melatih mahasiswa.
B.
Ciri-ciri Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang
menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
1. Struktur
sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat
ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok
pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian
inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang
dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan
simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut
gagasan tersebut.
2. Komponen
dan substansi
Komponen karya ilmiah
bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung
pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang
dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3.
Sikap
penulis
Sikap penulis dalam karya
ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersPonal,
dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang
pertama atau kedua.
4.
Penggunaan
bahasa
Bahasa yang digunakan dalam
karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan
kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
C. Jenis-Jenis
Karya Ilmiah
Sesuai
dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat berwujud dalam
bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan praktikum,
skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan
produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang
terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan
lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Adapun jenis
Karya Ilmiah adalah,
1)
MAKALAH
Menurut bahasa, makalah berasal dari
bahasa Arab yang berarti karangan. Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana.
Makalah, adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan atau menyajikan suatu masalah, sebagai hasil penelitian data di lapangan yang bersifat empiris-objektif atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan secara tertulis oleh mahasiswa dan aturannya tidak seketad makalah para ahli karena bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan dan kemudian dengan tarikan teoritis; menggabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya.
Makalah, adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan atau menyajikan suatu masalah, sebagai hasil penelitian data di lapangan yang bersifat empiris-objektif atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan secara tertulis oleh mahasiswa dan aturannya tidak seketad makalah para ahli karena bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan dan kemudian dengan tarikan teoritis; menggabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya.
2) KERTAS KERJA
Kertas
kerja adalah makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya
disajikan dalam lokakarya.
Kertas
kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis
lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar
atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’
tersebut, kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas
kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris,
ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.
3) SKRIPSI
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain dimana karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan, didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapangan atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan dan dipertahankan di depan sidang ujian (munaqasyah) dalam rangka penyelesaian studi tingkat Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana. Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain dimana karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan, didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapangan atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan dan dipertahankan di depan sidang ujian (munaqasyah) dalam rangka penyelesaian studi tingkat Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana. Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
4) TESIS
Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis kristis. Karya tulis ilmiah ini sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis kristis. Karya tulis ilmiah ini sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
Dalam penulisannya dituntut
kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari
abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen
pembimbing— menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan
skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.
5) DISERTASI
Pencapaian
gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D)
dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi
dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor
dibidang masing-masing. Disertasi adalah karya
ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat Strata Tiga
(S3) yang dipertahankan di depan sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar
Doktor (Dr.). Pembahasan dalam disertasi harus analitis kritis, dan merupakan
upaya pendalaman dan pengembangan ilmu pengetahuan yang ditekuni oleh mahasiswa
yang bersangkutan, dengan menggunakan pendekatan multidisipliner yang dapat
memberikan suatu kesimpulan yang berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa
bidang ilmiah.
Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis
mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan
analisis terinci. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan
masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis.
Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik
atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji
dalam taraf yang tinggi.
6)
ARTIKEL
Artikel, merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel adalah sebuah karangan prosa yang dimuat dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas.
Artikel merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan yang tak tentu panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur; sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya; wujud karangan berupa berita.
Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang- undang dasar atau anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. Tetapi, kita akan lebih jelas lagi dengan penguraian Webster`s Dictionary yang mengartikan bahwa artikel adalah a literary compositon in a journal (suatu komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis Amerika sepakat untuk memakai istilah artikel bagi tulisan yang berisi pendapat, sikap, atau pendirian subjektif mengenai masalah yang sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung pendapatnya.
Artikel, merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel adalah sebuah karangan prosa yang dimuat dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas.
Artikel merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan yang tak tentu panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur; sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya; wujud karangan berupa berita.
Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang- undang dasar atau anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. Tetapi, kita akan lebih jelas lagi dengan penguraian Webster`s Dictionary yang mengartikan bahwa artikel adalah a literary compositon in a journal (suatu komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis Amerika sepakat untuk memakai istilah artikel bagi tulisan yang berisi pendapat, sikap, atau pendirian subjektif mengenai masalah yang sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung pendapatnya.
7)
ESAI
Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin baik jika penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan perasaan, tanpa mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu sama, yaitu mengekspresikan opini, dengan kata lain semuanya akan menunjukkan sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai analisa akhir. Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak hanya sekadar menunjukkan fakta atau menceritakan sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini sebelum menulis esai.
Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin baik jika penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan perasaan, tanpa mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu sama, yaitu mengekspresikan opini, dengan kata lain semuanya akan menunjukkan sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai analisa akhir. Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak hanya sekadar menunjukkan fakta atau menceritakan sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini sebelum menulis esai.
8)
OPINI
Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan yang mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang nampaknya benar, valid atau mungkin yang ada dalam pikiran seseorang; apa yang dipikirkan seseorang; penilaian
Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan yang mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang nampaknya benar, valid atau mungkin yang ada dalam pikiran seseorang; apa yang dipikirkan seseorang; penilaian
9)
FIKSI
Fiksi, satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan sebagainya adalah hal-hal penting yang memerlukan perhatian tersendiri. Meski demikian, dengan kisah (bisa juga data) yang asalnya dari imajinasi pengarang tersebut, tulisan fiksi memungkinkan kebebasan bagi seorang pengarang untuk membangun sebuah ‘kebenaran’ yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang dimiliki pengarang fiksi tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya kebebasan bagi pembaca untuk menginterpretasikan makna yang terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya, fiksi sangat memungkinkan adanya multi interpretasi makna. Para pendukung tulisan fiksi meliputi: novelis, cerpenis, dramawan dan kadang penyair pun sering dimasukkan ke dalam golongan ini.
Fiksi, satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan sebagainya adalah hal-hal penting yang memerlukan perhatian tersendiri. Meski demikian, dengan kisah (bisa juga data) yang asalnya dari imajinasi pengarang tersebut, tulisan fiksi memungkinkan kebebasan bagi seorang pengarang untuk membangun sebuah ‘kebenaran’ yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang dimiliki pengarang fiksi tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya kebebasan bagi pembaca untuk menginterpretasikan makna yang terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya, fiksi sangat memungkinkan adanya multi interpretasi makna. Para pendukung tulisan fiksi meliputi: novelis, cerpenis, dramawan dan kadang penyair pun sering dimasukkan ke dalam golongan ini.
Menurut http://www.geocities.com/liacybercampus/pedomanskripsi, karya ilmiah ada dua jenis, yaitu :
a.
Karangan ilmiah, yaitu salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil
pemikiran yang diperoleh sesuai dengan
sifat keilmuannya.
b.
Laporan ilmiah, yaitu suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan,atau
gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan
dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan
suatu karangan.. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang
diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan
ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah
sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan telnologi
yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam
kesempatan tertentu.
D.
Etika Dan Kode Etik Penulisan Karya
Ilmiah
Etika
dan kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam penulisan karya ilmiah harus
diikuti. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti dan difahami dengan
baik. Penulis harus memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik. Kode
etik adalah norma-norma yang telah diterima dan diakui oleh masyarakat dan
citivitas akademik perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini
berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perijinan terhadap bahan yang
digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun informan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam penulisan karya ilmiah, yaitu:
1. Istilah
asing dicetak miring dan dituliskan dengan benar.
Misal: downlinknya –> downlink-nya.
2.
Penggunaan
kata “dimana”.
Misal:
…tehnik dimana
digunakan (salah) ..tehnik yang digunakan (benar)
3.
Sebaiknya
tidak menggunakan kata ‘kita’,’saya’ (kata ganti orang) dalam karya ilmiah.
Misal:
..dapat kita asumsikan…(salah) …dapat diasumsikan …(benar)
4.
Menggunakan
kalimat pasif. Misal: dapat diasumsikan.
5.
Persamaan
diberi nomor sesuai bab dan urutan serta tidak dicetak tebal.
6.
Gambar,
tabel, persamaan, dan pernyataan/kutipan diberi sumber acuannya.
7.
Kekonsistenan
dalam penulisan.
Misal:
…perkembangan selular… (kalimat ke 2) …seluler…(kalimat
ke 10)
8.
Tulislah
kata dengan lengkap. Misal: &
–> dan yg –> yang
9.
Singkatan
diikuti kepanjangannya dan untuk kalimat berikutnya cukup singkatannya saja.
Misal: MU (mobile
unit)… (kalimat ke 3)
…perawatan perangkat MU tidaklah terlalu sulit. (kalimat
ke 10)
10.
Gunakan
EYD
Misal: bilangan 10,000 km –> 10.000 km
…didapat… –> …diperoleh… …terdiri dari…–> …terdiri atas
11.
Penggunaan
huruf besar di awal kalimat. Penempatan titik (.) dan koma (,) yang sesuai.
12.
Ikuti
tata cara/format penulisan karya ilmiah yang berlaku (yang dikeluarkan oleh
institusi)
misal:> ukuran margin> ukuran kertas> jenis
huruf
E. Teknik Menyusun
Karya Tulis Ilmiah
Penulisan karya tulis
ilmiah memerlukan persyaratan baik formal maupun materil. Persyaratan formal
menyangkut kebiasaan yang harus diikuti dalam penulisan; sedangkan persyaratan
materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan mudah difahami dan menarik
apabila isi dan cara penulisannya memenuhi persyaratan dan kebiasaan urnum.
Dalam tulisan singkat ini
akan digambarkan beberapa hal yang penting yang perlu diperhatikan oleh penulis
sebuah karya tulis ilmiah termasuk laporan penelitian.
Suatu karya ilmiah
(scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan
hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau
sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan
ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Adapun tujuan dari
penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas
dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti
perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.
Karya ilmiah merupakan
karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara
sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa
baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.
Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Karya ilmiah dapat
berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan
ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk
meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan
berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta
memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan
cakrawala ilmu pengetahuan.
F. Sikap-Sikap
Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang
merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
1.
Sikap
ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai
hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2.
Sikap
kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak
mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding
kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan
sebagainya.
3.
Sikap
terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya
pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima
karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
4.
Sikap
objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa
diikuti perasaan pribadi.
5.
Sikap
rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang lain ini
terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan
atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat
orang lain.
6.
Sikap
berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada ketegaran membela
fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau
tidak sesuai dengan teori atau dalil yang ada.
7.
Sikap
menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan
hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.
G. Berbagai
Kendala Dalam Proses Penulisan Penelitian Karya Ilmiah
Kesalahan dalam penulisan
Karya Ilmiah. Rata-rata kesalahan penulisan karya ilmiah yang menghambat
penyelesaiannya adakan dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam penulisan. Bentuk
ketidak konsisten itu menyangkut banyak hal, dapat berupa diksi, teknik
mengutip, atau bahkan alur berpikir sendiri.
Berbagai kendala yang
jumpai dalam proses penulisan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut :
a.
salah
mengerti audience atau pembaca tulisannya,
b.
salah
dalam menyusun struktur pelaporan,
c.
salah
dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat),
d.
salah
dalam menuliskan bagian Kesimpulan,
e.
penggunaan
Bahasa Indonesia yang belum baik dan benar,
f.
tata
cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan
seenaknya sendiri),
BAB
IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah
dipaparkan pada BAB II, maka dapat disimpulkan bahwa, karya ilmiah adalah karya
tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian
ilmiah yang telah dilakukannya atau dengan . Karya ilmiah juga biasa disebut
karangan ilmiah yang disajikan secara fakta dan ditulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar. Dalam penulisan karya ilmiah banyak aspek yang
mesti diketahui oleh calon pembuat karya ilmiah karena itu sangat berperan
dengan hasil karya ilmiah yang akan dibuat, misalnya, calon penulis karya
ilmiah paling tidak harus mengetahui etika dan kode etik dalam penulisan karya
ilmiah, tehnik penyusunan karya ilmiah yang baik dan benar dan sikap-sikap
dalam menulis karya ilmiah serta harus menjalani dan menerima berbagai kendala
dan masalah dalam proses penulisan karya ilmiah, karena itu merupakan suatu
pemebelajaran ketika akan membuat karya ilmiah yang kedua ketiga dan
selanjutnya. Karya ilmiah mempunyai beberapa jenis seperti, makalah, kertas
kerja, skripsi, tesis, disertasi, artikel, esai, opini, dan fiksi. Adapun
tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan,
memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan,
mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil
penelitian. Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan
wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya
ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih
mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis,
memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang
terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.
B. SARAN
Dalam
penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, baik
dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi
juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kepada
para pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang
bersifat membangun.
DAFTAR
PUSTAKA
tata
cara penulisan karya ilmiah.http://demosainscreative.wordpress.com/2009/02/23/tata-cara-penulisan-karya-ilmiah/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/hakikat-karya-ilmiah-ciri-ciri-jenis-karya-ilmiah-sikap-ilmiah-dan-kesalahan-dalam-penulisan-ilmiah/
hakikat karya ilmiah, ciri-ciri, jenis karya ilmiah, sikap
ilmiah dan kesalahan dalam penulisan ilmiah.
maret 13